Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPelaksanaan perkerasan jalan raya di Pulau Biak yang terletak di Kawasan
Timur Indonesia, masih menggunakan agregat impor dari luar Pulau Biak. Hal ini
dikarenakan agregat lokal, khususnya batu galian tidak efektif jika digunakan
untuk perkerasan jalan raya. Oleh karena itu dilakukan percobaan menggunakan
batu pecah dari Pulau Biak.
Percobaan ini menggunakan agregat kasar Fraksi I (10-15 mm), Fraksi II
(5-10 mm), dan Fraksi III yang merupakan agregat halus (0-5 mm). Pada agregat
Fraksi II nilai absorpsi melebihi batas maksimum 3%, yaitu 4,02% sehingga
agregat tersebut terlebih dahulu dilapisi oleh semen portland, tetapi percobaan ini
tidak berhasil karena nilai absorpsinya masih melebihi 3%.
Untuk mengatasi nilai absorpsi yang masih tinggi, dilakukan pemecahan
pada agregat Fraksi I menjadi agregat Fraksi II dan hasil pemecahan agregat
Fraksi I ini dicampur dengan agregat Fraksi II yang memiliki nilai absorpsi tinggi
dengan komposisi 50:50 dan 75:25.
Nilai absorpsi dari pencampuran dengan komposisi 50:50 tidak berhasil,
tetapi pencampuran dengan komposisi 75:25 dapat menghasilkan nilai absorpsi
yang memenuhi syarat kurang dari 3%.
Hasil akhir dari percobaan ini adalah agregat dari Pulau Biak, khususnya
batu pecah dapat dipakai sebagai perkerasan jalan raya dengan tipe AC X
memiliki hasil yang efisien dibanding dengan tipe ACIX dan AC XI.