Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPerlu dicari cara yang inovatif, termasuk di bidang Desain Komunikasi
Visual, untuk membangun kembali image budaya bangsa di mata masyarakat.
Cara-cara inovatif di bidang Desain Komunikasi Visual itu mestilah memiliki
image yang kuat dan berkarater Indonesia. Salah satu cara inovatif itu adalah
kembali mengusung salah satu peninggalan budaya Bangsa, yakni Keraton
Kasunanan Surakarta. Tema yang diangkat adalah Buku Biografi Abdi Dalem
Keraton Kasunanan Surakarta. Abdi Dalem adalah petugas di keraton yang
bekerja sukarela dengan bayaran yang minimum. Tujuan dari perancangan ini
ialah menghasilkan sebuah buku biografi visual Abdi Dalem Keraton Kasunanan
Surakarta.
Perancangan ini dikembangkan berdasarkan model prosedural. Agar
produk perancangan efektif, proses perancangan dikembangkan berdasarkan
landasan empirik maupun konseptual yaitu data lapangan dan data pustaka. Data
lapangan terdiri atas data visual dan atmosfer objek-objek wisata penuh nilai
sejarah dari Keraton Kasunanan Surakarta, data target market, serta data
pemasaran lainnya. Data pustaka utamanya terkait dengan data komunikasi
pemasaran terintegrasi serta perancangan print media. Proses perancangan
dikembangkan berdasarkan rumusan konsep perancangan hasil analisis-sintesis
kedua kategori data tersebut. Eksekusi visual perancangan menggunakan Photo
Shop CS2 dan Corel Draw X-4.
Perancangan ini menghasilkan sebuah produk utama berupa buku biografi
Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta beserta produk-produk pendukungnya
Produk utama berupa buku biografi dengan ketebalan 100 halaman full colour.
Berukuran (18x25)cm. Pada setiap buku dicantumkan masing-masing profile
tentang Abdi Dalem yang diamati. Berikut adalah susunan dari media utama, (a)
Cover (b) penjelasan Keraton Kasunanan (c) Mbah Ramyono (d) Bapak Tri (e)
Bapak Karno (f) Bapak Ponco Sugiyartono (g) Bapak Reksa (h) Bapak Kasbandi
(i) testimonial dari orang-orang di sekitar keraton (j) halaman penutup. Selain itu
dihasilkan media pendukung berupa (a) pembatas buku, (b) postcard, (c) pin, (d)
kaos, (e) topi, (f) gantungan kunci, (f) tas kertas, (g) poster, (h) x-banner dan (i)
katalog.
Secara teoritis hasil perancangan ini telah melewati prosedur metodologi
yang ketat. Meski pun demikian dibutuhkan riset yang seksama agar diperoleh
tingkat keefektifan produk secara empiris. Disarankan, agar pengembangan
perancangan komunikasi visual bertemakan budaya terus dapat ditingkatkan agar
masyarakat lebih mengenal dan mencintai budayanya.