Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelMasalah perencanaan produksi yang khas meliputi fluktuasi demand pada
periode yang berbeda. Sepanjang menyangkut perencanaan kapasitas, dua hal
penting yang harus dibuat adalah ukuran dari pekerja dan jumlah mesin. Biasanya
kedua perencanaan ini dilakukan secara terpisah, sehingga pada perencanaan
produksi agregat biasanya diasumsikan bahwa kapasitas mesin cukup besar untuk
memenuhi level perencanaan produksi untuk pekerja. Bagaimanapun juga, pada
model nyata, jumlah mesin pada setiap periode seharusnya diperlakukan sebagai
variabel keputusan dan bukan sebagai batas constraint. Model perencanaan mesin,
seperti model perencanaan produksi agregat tidak memperdulikan ketergantungan
antara tingkat tenaga kerja dan jumlah mesin, Contohnya, sejumlah kecil mesin
disertai dengan sejumlah besar tenaga kerja akan menyebabkan atau berpengaruh
pada idle-time. .
Dalam tugas akhir ini salah satu model yang akan diaplikasikan untuk
masalah perencanaan produksi adalah model integrasi, yang mempehitungkan
semua biaya baik yang terkait dengan mesin maupun tenaga kerja. Model ini
menghasilkan total biaya tenaga kerja dan mesin untuk sebuah perencanaan
produksi yang didasarkan pada rasio tenaga manual dan mesin dalam
memproduksi sebuah produk.
Model integrasi ini menghasilkan total cost yang terkecil jika
dibandingkan dengan model APP dan model kebutuhan mesin yang diterapkan
secara terpisah. Total cost dari model APP sebesar Rp. 8, 95402091. 10 ^10 , model
kebutuhan mesin menghasilkan total cost sebesarRp. 8,983081905.10 1^10 dan total
cost dari model integrasi adalah sebesarRp. 8,936075607.10 ^10 .