Please take a moment to complete this survey below

Library's collection Library's IT development Cancel

Penerapan metode weighted multi faktor productivity index (WMFPI) untuk pengukuran total produktifitas di PT. Sakata Angkasa

Total produktifitas merupakan salah satu alat ukur bagi pihak manajemen
untuk mengambil kebijakan-kebijakan ke depan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Kesesuaian antara kondisi perusahaan (data-data yang mencerminkan kondisi
perusahaan) dengan metode pengukuran total produktifitas yang digunakan sangat
diperlukan, sehingga dikembangkan metode Weighted Multi Factor Productivity
Index (WMFPI).
Tujuan penelitian adalah menerapkan metode WMFPI untuk pengukuran
total produktifitas di PT. Sakata Angkasa yang memproduksi aneka tipe
komponen lampu yang disebut "Base Cap" dimana produksinya sebagian besar
digunakan untuk menyuplai Chiyoda Group.
Penelitian dilakukan dengan memilih metode WMFPI-F1C atau
WMFPI-AHP dengan cara menyesuaikan kriteria-kriteria masing-masing metode
dengan kondisi PT. Sakata Angkasa Metode yang telah dipilih akan digunakan
untuk menghitung total produktifitas di PT. Sakata Angkasa selama bulan
September 1999 s.d. Pebruari 2000 (6 bulan).
Metode yang dipilih adalah metode WMFPI-AHP dengan nilai total
produktifitas selama bulan September 1999 s.d. Pebruari 2000 (6 bulan) dimana
nilainya tidak dapat didefinisikan secara eksak, namun digunakan untuk
menganalisa kondisi perusahaan per bulan sebagai dasar untuk menentukan
kebijakan-kebijakan ke depan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Tiga hal yang dapat disimpulkan. Pertama, dengan terjadinya pemogokan
kerja semua tenaga kerja selama 4 hari pada bulan Desember 1999, masih
membawa dampak negatif pada bulan Januari 2000 dengan nilai total
produktifitas yang terkecil (57.4883) dan penurunan nilai total produktifitas yang
terbesar (24.5576 %), namun usaha pihak PT. Sakata Angkasa untuk
mengembalikan kondisi perusahaan seperti semula adalah berhasil berdasarkan
bulan Pebruari 2000 dengan nilai total produktifitas (86.4125) dan kenaikan nilai
total produktifitas terbesar (50.3132 %). Kedua, perlu adanya peningkatan usaha
untuk menekan kebutuhan energy dan membuat pemakaian energy lebih efisien
guna meningkatkan nilai total produktifitas karena bobot faktor produksi Energy
cukup besar dan yang terbesar (40.31 s.d. 40.64 %). Ketiga, kebijakan PT. Sakata
Angkasa yaitu tidak membentuk bagian baru yaitu Maintenance namun
menggabungkannya ke bagian Bengkel sudah tepat karena sesuai dengan analisa
dimana bobot faktor produksi Operasional sangat kecil dan yang terkecil
(10.75 s.d. 11.13%)

Creator(s)
  • (25496056) WULAN KRISTIANTI SARWONO
Contributor(s)
  • Jani Rahardjo → Examination Committee 1
  • I Nyoman Sutapa → Advisor 1
Publisher
Universitas Kristen Petra; 2000
Language
Indonesian
Category
s1 – Undergraduate Thesis
Sub Category
Skripsi/Undergraduate Thesis
Source
Skripsi No. 388/ TI-115/ 2000; Wulan Kristianti Sarwono (25496056)
Subject(s)
  • PRODUCTION PLANNING-MATHEMETICAL MODELS
File(s)

Similar Collection

by creator, contributor, or subject