Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelMasalah perencanaan produksi merupakan masalah yang vital dan cukup
rumit dalam suatu perusahaan. Masalah ini tidak dapat dengan mudah hanya
diselesaikan oleh satu model tertentu secara maksimal. Untuk mendapatkan suatu
perencanaan produksi yang optimal, banyak hal yang harus diperhatikan. Antara
lain: permintaan produk, jumlah tenaga kerja, jumlah mesin yang digunakan,
jumlah jam kerja, serta biaya-biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja, mesin
dan produk itu sendiri.
Salah satu model yang dapat diaplikasikan untuk masalah perencanaan
produksi adalah model integrasi. Dalam makalah ini selanjutnya akan dibahas
perencanaan produksi yang mengaplikasikan model integrasi antara model
perencanaan kebutuhan mesin dan model perencanaaan produksi aggregat yang
selanjutnya dibandingkan dengan model perencanaan kebutuhan mesin dan model
perencanaan produksi aggregat. Masalah produksi yang dipakai sebagai kasus
dalam makalah ini adalah masalah produksi di PT WIMBI Surabaya. Kondisi saat
ini, PT WIMBI belum mempunyai perencanaan produksi, sehingga dalam
memproduksi komponen-komponen sepeda menggunakan sistem yang sangat
sederhana. Artinya mereka tidak memperhitungkan adanya kemungkinan
kebijaksanaan inventori ataukah shortage. Untuk langkah pertama dilakukan
perencanaan produksi dengan model perencanaan produksi aggregat, model
perencanaan kebutuhan mesin dan model integrasi antara kedua model tersebut.
Selanjutnya dari ketiga model tersebut dilakukan analisa dan dipilih yang
terbaik untuk dipakai sebagai usulan perencanaan produksi bagi perusahaan.
Parameter pembanding yang digunakan adalah total biaya untuk minimasi total
biaya produksi.