Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSejumlah penelitian setelah gempa Northridge 1994 menunjukkan bahwa
terdapat kesulitan membuat join yang lebih kuat dari member sehingga
keruntuhan sering kali terjadi pada join balok-kolom dan pola keruntuhan Strong
Column Weak Beam tidak dapat terpenuhi. Selain itu masih terjadi sendi plastis di
kolom. Menanggapi hal tersebut, dikembangkan konsep baru untuk menggeser
sendi plastis sejauh mungkin dari muka kolom untuk menjamin kolom tetap
elastis. Konsep tersebut diwujudkan dengan menggunakan Reduced Beam Section
(RBS), yaitu pengurangan luasan pada bagian sayap balok dengan tujuan
mengurangi kapasitas momen tumpuan balok yang masuk ke kolom.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja SRPMK baja dengan
menggunakan RBS yang didesain berdasarkan SNI 03-1729-2002 dan AISC 358-05
jika dikenai beban gempa wilayah 2 peta gempa Indonesia. Struktur yang
ditinjau adalah struktur baja 4-, 8-, dan 12-lantai yang diberi RBS pada arah
gempa yang ditinjau (arah-x). Pemeriksaan kinerja struktur dilakukan dengan
analisis statik pushover nonlinear dan analisis dinamis time history nonlinear.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan memiliki drift ratio yang
lebih besar dari yang disyaratkan. Walaupun demikian banguanan memiliki
damage index yang baik. Ukuran profil yang digunakan dalam desain bangunan
lebih efisien daripada SRPMK baja biasa. Selain itu Reduced Beam Section dapat
memaksa terjadinya sendi plastis pada balok sehingga prinsip Strong Column
Weak Beam dapat terjamin.