Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelUntuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan, banyak faktor yang
mempengaruhinya. Salah satu di antaranya adalah bagian departemen perawatan.
Suatu dokumentasi mengenai urutan perbaikan kerusakan mesin berdasarkan jenis
kerusakan juga diperlukan. Hal ini dapat membantu para personil maintenance
baru yang kurang berpengalaman.
Dengan adanya dokumentasi mengenai urutan prioritas perbaikan kerusakan
ini, diharapkan personil maintenance dapat bekerja dengan sistematis dan
produktivitas akan meningkat.
Salah satu cara untuk menganalisa urutan perbaikan kerusakan ini adalah
dengan menggunakan personil maintenance Hierarchy Process ( AHP ). Sehingga dapat
diketahui besamya bobot untuk masing-masing jenis kerusakan dan dapat
diurutkan menurut bobot terbesar supaya lebih diprioritaskan. Sedangkan jenis
kerusakan itu sendiri adalah plat neklin putus, baut putus dan sekun putus untuk
mesin potong. Sedangkan untuk mesin jahit adalah benang loncat, benang tidak
terkait, jahitan bawah rusak dan benang putusan. Pembahasan ini dibatasi pada
departemen potong dan jahit untuk kerusakan yang sering terjadi.
Sehingga didapatkan hasil akhir bahwa bobot untuk masing-masing kerusakan
yang sering terjadi adalah : plat neklin putus = 0,293; baut putus = 0,353 dan
sekun putus = 0,354 untuk mesin potong. Sedangkan untuk mesin jahit adalah :
benang loncat = 0,158; benang tidak terkait = 0,309; jahitan bawah rusak = 0,299
dan benang putusan = 0,234.