Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelUntuk mendapatkan kualitas tinggi dari sebuah kayu yang harus
diperhatikan adalah proses pengerjaan bahan baku, yaitu terutama kadar air yang
terkandung dari kayu itu harus sedikit, sebab bila masih terdapat kandungan air
kayu yang digunakan akan mengalami penyusutan yang berakibat berubahnya
bentuk kayu.
Salah satu realisasi dari proses otomatisasi adalah membuat suatu alat
yang dapat mengontrol suhu udara dan alat alat untuk mengontrol aliran udara
dalam suatu ruang pengering kayu yang disesuaikan dengan jenis kayunya. Sebab
setiap jenis kayu mempunyai karaktersistik dan pengerjaan yang berbeda-beda
pula.
Dengan pembuatan alat pengering kayu ini sangat membantu dalam peningkatan
produksi sebab dengan alat pengering ini proses produksi dapat dikerjakan setiap
waktu.
Pengontrolan temperatur dan aliran udara dalam tugas akhir ini,
dikendalikan dengan sebuah alat mikrokontroller keluarga MCS-51, dimana
pengontrolan dilakukan dengan menasukkan data suhu dan aliran udara melalui
tombol keypad yang sesuai dengan jenis kayu yang akan dikeringkan dan untuk
melihat perubahan atau hasil dari pengantrolannya digunakan tampilan LCD.
Untuk sensor temperatur udara disini digunakan IC LM35, dimana IC ini memilki
kenaikan suhu yang linier. Output dari IC LM35 ini adalah berupa tegangan.
Sedangkan untuk sensor aliran udara disini digunakan rangkaian optocoupler,
dimana output dari optocoupler ini berupa binary.
Sebagai konversi dari sensor temperatur udara tersebut agar dapat
dimengerti oleh mikrokontroller 8031 digunakan konverter ADC, dimana ADC
tersebut akan mengonversikan tegangan analog menjadi tegangan digital. ADC
yang digunakan disini adalah ADC0808, alasan penilihan ADC0808 ini sebab
digunakannya sensor sebanyak dua buah. Sedangkan untuk konversi optocoupler
disini digunakan IC 74LS393, dimana IC tersebut merupakan IC counter.
Pengujian alat disini dibuatlah sebuah ruangan dengan dimensi ukuran
PxLxT = 100cm x 60cm x 60cm dan daya dari heater sebesar 1800 W dengan
dasar perhitungan besarnya kalor yang hilang dan kalor yang dibutuhkan untuk
pengeringan kayu. Dimana untuk pengujian alat tersebut digunakan dua macam
sampel kayu dengan dimensi kayu PxLxT = 30cm x 10cm x 4cm. Pengujian
dilakukan dengan membandingkan berat kayu antara pengeringan biasa/alami
dengan pengeringan buatan, dimana pengujiannya dilakukan pada jam 10.00 -14.00
dengan asumsi pada jam tersebut merupakan temperatur yang terbesar.
Untuk melihat hasil pengujian dapat dilihat pada bab 4.
Karena alat kontrol yang kami buat disini hanya mengontrol aliran udara
dan temperatur udara saja maka uji alat hanya dapat dibandingkan berdasarkan
berat penyusutannya saja.