Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSeiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang
semakm meningkat maka kebutuhan akan energi listrik dimasa mendatang semakin
meningkat pula. Kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat harus diimbangi
dengan produksi listrik yang dapat menanggulangi setiap Kebutuhan listrik. Hal ini
sangat terasa sekali untuk daerah yang sangat terisolir, yaitu pulau Bali.
Maka perlu adanya interkoneksi antar dua wilayah sehingga masalah
kebutuhan beban listrik dapat terpenuhi. Untuk menunjang sistem kelistrikan yang
ada di Bali maka dapat digunakan interkoneksi kabel laut dan saluran udara yang
diharapkan dapat mengatasi kebutuhan beban listrik di Bali yang sangat tergantung
dan interkoneksi Jawa-Bali. Supply yang ada di Bali hanya mampu bertahan sampai
tahun 2003, dimana beban puncak di Bali pada tahun 2020 yaitu 1.495,94 MW dan
perlu penambahan daya sebesar 1.194,12 MW.
Usaha-usaha yang dapat ditempuh mencakup survey tentang kondisi alam
dan keadaan geografis pulau Bali tentang bagaimana cara penyediaan energi listrik
dengan menggali sumber-sumber daya alam yang ada di Bali dengan menggunakan
kabel laut dan saluran udara. Dalam perencanaan dan pemasangan kabel laut dan
saluran udara digunakan kabel laut tegangan tinggi 150 kV dan saluran udara (SUTT)
yang digunakan SUTT 500 kV /150kV dengan pertimbangan jarak route antara Desa
Watudodol Banyuwangi - Jawa Timur dan Desa Lampu Merah Gilimanuk - Bali
kurang lebih sekitar 2,4 km dengan menggunakan kabel laut jenis minyak yang
diimpregnasi kertas dan kabel udara jenis Aluminium Clad Steel (ACS).