Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelDengan semakin banyaknya perusahaan sejenis, perusahaan tersebut
khususnya PT. "X", yang bergerak dibidang perakitan dan pembuatan rangka
sepeda, dituntut untuk lebih kompetitif agar tetap dapat mempertahankan
eksistensinya. Untuk i tu, perusahaan harus mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya melalui informasi yang diperoleh baik secara formal maupun informal yang cepat, tepat, akurat dan relevan serta berdaya guna untuk digunakan dalam pengambilan putusan dan peningkatan kinerja.
Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah meningkatkan daya saing
harga dan kualitas, yang dimulai dari pengendalian biaya. Pengendalian biaya
yang baik harus ditunjang dengan perencanaan yang baik pula, yang berdampak pada peningkatan keakuratan yang tinggi ini akan menyebabkan perusaham mampu melakukan pengendalian lebih mendalam atas biaya-biaya tersebut, yang pada akhirnya akan mencegah pada Total Quality Control
Dalam menciptakan produk berkualitas yang harus dilakukan adalah
melaksanakan proses produksi dengan benar sejak pertama kali. Hal ini akan
mengakibatkan pengehematan penggunaan sumber daya, yang berarti biaya
produksi lebih rendah sehingga harga produk dapat bersaing dan profitabilitas
perusahaan meningkatkan.
Keadaan ini dapat dicapai melalui pengeluaran sejumlah biaya yang
disebut biaya kualitas. besarnya biaya tersebut perlu dikendalikan dan
pengeluarannya diarahkan pada usaha pencegahan terbadap terjadinya produk
cacat, melalui pelaksanaan program pengendalian biaya kualitas. agar pelaksanaan program tersebut dapat mengklasifikasikan, pengukuran dan penyusunan laporan biaya kualitas secara akurat dan konsisten. Informasi yang diperoleh melalui laporan biaya kualitas dapat digunakan sebagai masukan dalam proses pengembalian putusan peningkatan kualitas dan dapat memotivasi pihak manajemen untuk mengendalikan biaya kualitas.
Dari hasil penelitian, perusahan sudah melaksanakan pengendalian biaya
kualitas tetapi masih digabung dengan pengendalian biaya produksi sehingga
informasi yang diperoleh kurang akurat. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan
dapat melaksanakan pengukuran dan pengendalian biaya kualitas dengan baik,
yang pelaksanaannya diarahkan untuk mencapai target 2,5 % dari defect. Pada
saat itu, biaya kualitas yang terjadi hanya prevention cost dan appraisal cost karena zero defect berarti meniadakan failure cost meningkatkan profitabilitas
perusahaan.