Please take a moment to complete this survey below

Library's collection Library's IT development Cancel

Penerapan akuntansi pajak pertambahan nilai (PPN) dan pengaruhnya terhadap penyajian laporan keuangan pada perusahaan jasa konstruksi

Perusahaan adalah pengusaha kena pajak yang bergerak di bidang jasa
kontraktor atau jasa pemborong bangunan, yang mengerjakan berbagai proyek
antara lain proyek pembangunan gedung-gedung, rumah tinggal, jembatan dan
lain-lain.
Sebagai pengusaha kena pajak, perusahaan mempunyai kewajiban
perpajakan yang berhubungan dengan pajak pertambahan nilai (PPN), yaitu PPN atas kegiatan penyerahan jasa yang dilakukan kepada pihak pemberi kerja dan PPN atas pembelian barang kena pajak yang digunakan dalam penyelesaian suatu proyek.
Selama ini, perusahaan selalu melaporkan SPT Masa PPN-nya secara
periodik ke KPP. Dari laporan SPT Masa PPN tersebut ternyata PPN yang
dilaporkannya selama ini hanya atas transaksi penyerahan jasa kena pajak yang
merupakan pajak keluaran bagi perusahaan. Sedangkan atas transaksi yang
berhubungan dengan pembelian material untuk penyelesaian proyek yang
merupakan barang kena pajak/ BKP (yang dalam hal ini merupakan pajak
masukan bagi perusahaan) tidak nampak pada SPT Masa PPN. Hal ini
menyebabkan perusahaan tidak dapat mengkreditkan pajak masukan untuk
mendapatkan kompensasi atau restitusi pajak.
Dari kejadian tersebut kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut dalam
mencari penyebabnya, yang akhirnya menemukan permasalahan yang dihadapi
perusahaan dan memberikan saran sebagai jalan keluar yang sebaiknya dilakukan perusahaan untuk memecahkan masalah tersebut.
Dari hasil penelitian ternyata penyebab dari tidak adanya pengkreditan atas pajak masukan tersebut adalah perusahaan selama ini dalam melakukan transaksi pembelian material yang merupakan BKP tidak menerima faktur pajak
standar, meskipun perusahaan membeli BKP tersebut dari supplier yang merupakan PKP. Sehingga perusahaan kehilangan haknya untuk mengkredit- kan pajak masukannya, karena tidak adanya faktur pajak.
Oleh karena perusahaan tidak dapat mengkreditkan pajak masukannya,
maka perusahaan memperlakukan PPN tersebut sebagai bagian dari harga
perolehan barang, di mana hal ini menyebabkan biaya menjadi lebih besar. Selain itu perusahaan dalam meyajikan pendapatan pada laporan laba rugi tetap
mernasukkan unsur PPN, sehingga pendapatan disajikan terlalu besar.

Creator(s)
  • (32497005) VERA WIJAYA
Contributor(s)
  • Setyarini Santosa → Examination Committee 1
  • MADE SUDARMA → Advisor 1
Publisher
Universitas Kristen Petra; 2002
Language
Indonesian
Category
s1 – Undergraduate Thesis
Sub Category
Skripsi/Undergraduate Thesis
Source
Skripsi No.161/97/FE.AK/2002; Vera Wijaya (32497005)
Subject(s)
  • TAX ACCOUNTING
File(s)

Similar Collection

by creator, contributor, or subject