Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPromosi merupakan salah satu strategi pemasaran untuk
menginformasikan, mengingatkan, membujuk dan mempengaruhi orang-orang
agar membeli produk barang ( manufaktur) atau jasa yang dihasilkan pemsahaan.
Promosi yang dilakukan pada suatu produk perlu diperhatikan daur hidup produk
tersebut. Setiap tahap daur hidup produk mempunyai karakteristik tersendiri dan
masing-masing membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda. Pada tahap awal,
produk yang betul-betul baru bisa dinikmati sebagai periode tanpa saingan.
Program promosi dirancang untuk merangsang permintaan primer, bukan
sekunder artinya, tipe produk yang ditekankan dan bukan merk pabrik. Pada tahap
pertumbuhan, pesaing mulai masuk ke pasar. Penjual bergeser ke strategi promosi
"belilah merk saya" dan meninggalkan "cobalah produk ini". Jumlah distribusi
meningkat dan harga mungkin sedikit turun. Pada tahap kedewasaan, kompetisi
harga menjadi makin keras. Produsen meningkatkan upaya promosi produk untuk
menjaga agar penyalur dan konsumen akhir tidak lari ke produsen lain. Produk-produk
model baru diperkenalkan karena produsen mulai memperluas barisan
produknya. Pada tahap kemunduran, iklan-iklanpun mulai jarang bermunculan
dan para pesaing mulai menarik diri satu per satu dari pasar. Dalam tahap seperti
ini kemampuan manajemen betul-betul diuji untuk menentukan apakah produk
ditinggalkan saja atau diusahakan melalui pengembangan produk (modifikasi
produk) yang lebih baik lagi.
Dalam melakukan promosi baik produk barang atau jasa, perlu
memperhatikan elemen-elemen dari promosi yang disebut promotional mix,
dimana salah satu bentuknya berupa periklanan. Iklan tersebut memerlukan
media-media yang digunakan untuk menginformasikan pesan-pesan yang akan
disampaikan kepada masyarakat. Penggunaan audio visual khususnya televisi
dinilai informatif karena selain menonjolkan suara dan gambar yang menarik,
ditunjang pula dengan gerakan yang hidup, sehingga mempunyai daya tarik lebih
bila dibandingkan media cetak yang hanya menyajikan tulisan atau gambar mati.
Dalam menyampaikan suatu informasi ada perbedaan tujuan antara iklan produk
komersial dan iklan layanan masyarakat, yaitu jika iklan produk komersial
berusaha menarik simpati pemirsa dengan menggugah emosi positif seperti
menampilkan kemasan yang menarik, penyajian makanan yang sehat, jaminan
keamanan produk dan yang lainnya, maka iklan layanan masyarakat sebaliknya
yaitu berusaha menarik simpati pemirsa dengan menggugah emosi negatif seperti
menyajikan bahaya dan resiko merugikan dari masalah sosial yang berlarut-larut.
Ketika menyaksikan iklan layanan masyarakat, yang timbul adalah perasaan
emosional, seperti rasa takut, sedih, marah, tegang atau lainnya, sehingga timbul
rasa empati yang kemudian timbul pula keputusan untuk menolong. Semakin
tinggi pengaruh negatif dari pesan yang disampaikan oleh suatu iklan layanan
masyarakat, makin tinggi pula empati yang akan timbul. Hal ini telah terbukti
bahwa penayangan televisi khususnya iklan layanan masyarakat dalam
menyampaikan informasi anti penyiksaan anak, mempunyai pengaruh-pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan seseorang untuk memberikan pertolongan
yaitu dengan merangsang emosi negatif yang dapat menimbulkan empati.
Iklan dapat menghasilkan suatu informasi yang bisa tertanam dibenak
pemirsa yang nantinya dapat menimbulkan tingkat loyalitas pelanggan maka
produk harus diposisikan agar tidak mudah hilang. Teknik penayangan dengan
pengulangan dan memperhatikan jarak antar pesan merupakan strategi yang
paling sering digunakan untuk mempromosikan merek produk atau untuk
mendorong keputusan pembelian. Pengulangan suatu pesan akan dapat
meningkatkan nilai recall dan recognition baik untuk subyek orang muda maupun
orang tua, secara signifikan, namun orang muda mempunyai kemampuan recall
lebih baik dibanding orang tua. Selain itu, dengan manipulasi lag di antara
pengulangan akan dapat meningkatkan daya rekam ke memori. Pengulangan, l