Online Catalog | library@petra

Perancangan sistem penggajian dan perhitungan pajak penghasilan pasal 21 pada PT. Standar Beton Indonesia

Penelitian ini dilakukan di PT. Standar Beton Indonesia yang bergerak
dalam bidang industri beton. Sistem penggajian dan perhitungan Pajak Penghasilan
Pasal 21 pada perusahaan masih manual, dimana untuk menghitung gaji dan Pajak
Penghasilan Pasal 21 membutuhkan waktu yang lama. Sementara itu pencatatan data
dilakukan berkali-kali secara manual sehingga berpotensi terjadi human error.
Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan
pembuatan sistem penggajian dan perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan
terancangnya sistem penggajian dan perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif berupa studi
kasus dengan mengambil kasus nyata yang terjadi pada perusahaan. Jenis data yang
diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif dengan sumber data berupa data
internal. Metode yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data tentang sistem manual penggajian dan
perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 serta menganalisa data tersebut. Selain itu
juga dilakukan perancangan konseptual dan perancangan fisik. Fasilitas yang tersedia
adalah pemasukan data dalam bentuk form dan hasil berupa laporan.
Penelitian ini menghasilkan desain output, database, progam, input dan
pengendalian. Laporan yang akan dihasilkan yaitu Laporan Gaji Bulanan atau
Tahunan, Laporan PPh 21 Bulanan atau Tahunan, Laporan PPh 21 atas Bonus,
Laporan PPh 21 yang ditanggung Pemerintah. Database yang dihasilkan ada delapan
tabel. Progam yang dirancang berupa kalkulator untuk perhitungan Pajak
Penghasilan pasal 21. Desain input yang dihasilkan yaitu form Data Pegawai, form
Gaji, form PPh 21 Setahun. Diharapkan dengan menerapkan sistem penggajian dan
perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terkomputerisasi kesalahan akibat
human error dapat dikurangi karena penginputan dan pemrosesan data dilakukan
secara terkomputerisasi dengan menerapkan pengendalian aplikasi, sehingga
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lembur lebih banyak untuk menghitung
gaji dan Pajak Penghasilan Pasal 21.