Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelBerbicara mengenai tegangan geser suatu tanah, tentu tidak lepas dari jenis
tanah dan kondisi tanah di lapangan. Jenis tanah yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah jenis tanah lempung mengembang/expansive clay yang
mempunyai karakteristik tersendiri apabila dibandingkan dengan jenis tanah yang
lain. Tanah lempung mengembang dapat dijumpai di kawasan Surabaya Barat,
Dimana peneliti mengambil sample tanah tersebut di kawasan Perumahan
Pakuwon Indah, Surabaya.
Tegangan geser adalah salah satu parameter tanah yang diperlukan untuk
menganalisa daya dukung tanah. Tegangan geser timbul karena adanya gaya
perlawanan yang dilakukan butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan yang
bekerja pada tanah tersebut. Tegangan geser yang dibicarakan didalam penelitian
ini adalah dalam alur pengeringan/drying, dimana proses pengeringan
dilapangan terjadi karena fluktuasi muka air tanah, dimana tanah mengalami suatu
pengeringan dari kondisi cair/slurry ke kondisi plastis, semi padat dan pada
akhirnya menjadi padat. Pentingnya mengetahui perilaku perubahan tegangan
geser dalam alur pengeringan/drying adalah untuk menghindari kerusakan-kerusakan
bangunan sipil akibat perubahan tegangan geser tanah.
Pada penelitian ini, ditunjukkan bahwa didalam alur pengeringan/drying,
dimana tanah dikeringkan mulai dari kondisi batas cair (WL) sampai dengan
kadar air 0% terjadi peningkatan tegangan geser tanah seiring dengan
berkurangnya kadar air tanah, yang akan mencapai titik maksimalnya pada kadar
air 0%. Penelitian ini menghasilkan data bahwa pada saat kondisi batas cair (WL
= 120.46%) tegangan geser yang terjadi adalah 0.0629 kg/cm 2, yang akan terus
meningkat sampai 3.4732 kg/cm pada saat kadar air 0%.