Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSebagai bagian dari media massa, iklan merupakan cerminan realitas yang ada dalam masyarakat. Perbincangan mengenai gender dalam iklan bukan hal yang baru lagi. Pengertian gender sendiri adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Namun demikian, kata "gender" sering diartikan oleh masyarakat sebagai kelompok laki-laki, perempuan, atau perbedaan jenis kelamin. Beberapa iklanpun mencoba untuk merespon realita ini dengan cara menggambarkan representasi gender yang setara, seperti dilakukan oleh iklan teh Sariwangi "Mari Bicara".
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode semiotika khususnya kode-kode televisi John Fiske. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan representasi gender yang menunjukkan ketimpangan gender atau ketidak setaraan gender. Dimana perempuan direpresentasikan sebagai sosok ibu rumah tangga yang disuguhkan dengan berbagai macam pekerjaan dapur dan merapikan pakaian, lemah lembut, cantik, emosional, keibuan dan butuh perlindungan dari laki-laki. Sedangkan laki-laki (tokoh suami) direpresentasikan dengan simbol kekuatan, kesempurnaan, jantan, perkasa, berkuasa dan angkuh.