Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelProses pengerasan permukaan banyak dilakukan karena sifat bahan yang
ada dianggap belum memenuhi persyaratan sebagai bahan pembuatan komponen-komponen
yang memerlukan sifat tahan aus dan keras pada permukaannya dan
tetap tangguh pada bagian intinya. Salah satu proses pengerasan yang biasa
dilakukan adalah dengan melakukan pengerasan nyala. Pengerasan nyala dapat
digunakan untuk ukuran benda yang besar dan biaya oprasionalnya rendah.
pengerasan nyala dilakukan dengan menggunakan tiga jenis nyala yaitu nyala
netral, nyala oksidasi dan nyala karburasi. Temperatur austenisasi yang digunakan
adalah temperatur 804 oc dan 899 oc sebagai media pendingn di air dan,
oli quench Fensso 36.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur austenisasi berpengaruh
terhadap ukuran butir yang dihasilkan. Temperatur austenisasi yang lebih tinggi
akan menghasilkan ukuran butir yang lebih kasar apabila dibandingkan dengan
ukuran butir pada temperatur austenisasi yang lebih rendah; dimana temperatur
austenisasi 899 9c mempunyai nilai kekerasan yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan temperatur austenisasi 804 0C Hal ini dapat dilihat pada struktur mikro
yang terbentuk pada permukaan baja 545C ins yaitu martensit dan sedikit lower
be t. Nilai kekernun mAqimum yang dicapai oleh permukaan baja 545C adalah
0c media pendingn 59.2 IGC dengan menggunakan temperatur austenisasi 899 ,
air, dan dengan jenis nyala karburasi. Penggunaan jenis nyala karburasi
menghasilkan nilai kekernun permllknnn yang paling tinggi bila dibandingkan
dengan jenis nyala yang lninnya. DG foto metaloe yang diperoleh makin nampak
bahwa struuktur mikro pada nyala karburasi mempunyai butir martensit yang lebih
banyak dan kagar bila dibandingkan dengan jenis nyala yang lainnya.