Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelBeton yang dibuat untuk struktur bangunan diharapkan
sesuai dengan keadaan yang diinginkan selama dan setelah
pelaksanaannya. Akhir-akhir ini makin banyak produk
admixtures yang dipakai sebagai bahan tambahan untuk campuran
beton. Maka perlu diketahui jenis dan sifat admixtures yang
diproduksi oleh berbagai perusahaan.
Dengan bertitik tolak pada hal di atas maka diadakan
penelitian di Laboratorium Beton dan Konstruksi Universitas
Kristen Petra Surabaya untuk mengetahui sejauh mana kegunaan
dan pengaruh admixtures yang umum dipakai terhadap beton.
Penelitian dilakukan dengan meninjau kekuatan beton
menggunakan admixture yang berupa: Compressive Strength,
Flexural Strength, Splitting Tensile Strength dan juga
Workability serta Setting Time dengan membandingkan terhadap
beton normal.
Dalam penelitian ini digunakan mix design dengan metode
DOE (Department of Environment) yang diusulkan oleh Prof.
Torben C. Hansen dengan membuat sejumlah benda uji berupa kubus
15 x 15 x 15 cm3, silinder diameter 15 cm., tinggi 30 cm., dan
prisma beton 15 x 15 x 75 cm3. Jenis admixtures yang dipakai
pada penelitian ini antara lain: Water-reducing, Retarding,
Accelerating, Water-reducing Retarding, Water-reducing
Accelerating dan Superplasticizer. Dosis admixture yang
dipakai pada penelitian ini sesuai dengan ketentuan dari
masing-masing produsen.
Hasi l penelitian menunjukkan bahwa penggunan Retarding
admixtures dapat menunda setting time, hal ini memungkinkan
pekerjaan pengeboran dengan waktu yang lebih lama. Dapat
disimpulkan pula pemakaian admixtures dengan dosis yang sesuai
dapat meningkatkan Strength dengan Workability yang diinginkan
apabila direncanakan dengan mix design serta pelaksanaan dan
pengawasan yang baik.