Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPengendalian mutu beton pada waktu pembuatan biasa dilakukan
dengan mengendalikan slump yang bertujuan agar faktor air semen
seragam, sehingga kekuatan beton diharapkan juga seragam. Hal ini
tidak selalu berhasil, mengingat jika terjadi perubahan gradasi
agregat, jumlah air yang dibutuhkan untuk menghasilkan slump yang
sama dapat berubah-ubah yang akan mengakibatkan tidak seragamnya
kekuatan beton meskipun berat campuran beton yang dihasilkan
tetap sama.
Ketidakseragaman kekuatan beton, baru dapat diketahui
setelah pengujian contoh beton. Apabila tegangan beton yang
diharapkan tidak tercapai, dilakukan evaluasi dan perubahan
terhadap campuran beton yang ada. Sedangkan selama waktu tersebut
proyek harus tetap berjalan. Maka dirasakan perlu adanya suatu
pengendalian mutu beton pada saat masih segar yang
mengandalkan pengendalian slump saja.
Dalam tugas akhir ini diusulkan suatu metode
mutu beton dengan melakukan pemeriksaan gradasi
yield, yaitu volume total campuran beton. Apabila terjadi
perubahan gradasi agregat, maka segera dilakukan perubahan
terhadap proporsi agregat dengan tujuan agar kadar mortar
seragam, sehingga kekuatan beton seragam. Jika yield yang terjadi
tidak sesuai dengan yang seharusnya, proporsi agregat juga
dirubah.
Untuk mendukung metode ini sebagai salah satu cara
pengendalian mutu beton segar, dibuat percobaan di Laboratorium
Beton & Konstruksi Universitas Kristen Petra dengan menggunakan
gradasi pasir yang berlainan. Program komputer juga dibuat untuk
mempercepat perhitungan. Keuntungan yang diperoleh dari metode
ini adalah kemampuan mengendalikan mutu beton sedini mungkin
sebelum proyek berjalan terlalu jauh.