Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSlag yang merupakan limbah buangan dalam proses pembuatan
baja hingga saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal, hanya
dipakai sebagai bahan urugan saja. Slag mempunyai berat jenis
yang cukup besar dibandingkan dengan kerikil di samping nilai
ekonomis bahan tersebut .
Bertitik tolak pada di atas maka penulis mengadakan
penelitian di Laboratorium Beton dan Jalan Raya Universitas
Kristen Petra Surabaya untuk mengetahui apakah slag layak dipakai
sebagai campuran / pengganti agregat kasar dalam campuran beton
khususnya blok beton yang akan diterapkan untuk struktur
perkerasan bagian atas terminal peti kemas dan industri berat
Penelitian dilakukan dengan komposisi perbandingan agregat kasar
yang telah ditentukan sehingga diperoleh kekuatan tekan maksimum
dan nilai ekonomis yang terendah.
Test yang dilakukan: Compressive Srength. Los Angeles Test
Analisa Kimia Slag. Dalam penelitian ini dilakukan mix design
dengan cara DOE yang diusulkan oleh Prof Torben C. Hansen dengan
membuat blok beton ukuran 20 x 10 x 8 cm3 untuk setiap
perbandingan agregat kasar yang ditest pada umur 3 , 7 , 14 , 28
hari dan 2 kubus beton ukuran 15 x 15 x 15 cm3 yang ditest pada
umur 28 hari. Kekuatan tekan beton yang disyaratkan 54 N / mm2
untuk perbandingan agregat kasar:
* 0 % slag , 100 % kerikil
* 20 % slag , 80 % kerikil
* 30 % slag , 70 % kerikil
* 40 % slag , 60 % kerikil
* 60 % slag , 40 % kerikil
* 80 5K slag , 20 % kerikil
* 100 % slag , 0 % kerikil
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa slag layak
dipakai sebagai agregat dalam campuran beton karena kekuatan yang
cukup tinggi dibandingkan dengan beton normal terutama pada
komposisi 80% slag dari jumlah total perbandingan agregat kasar
dan lebih ekonomis dibandingkan dengan blok beton normal terutama
pada komposisi 100% slag dari jumlah total perbandingan agregat
kasar .