Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelGereja Santo Antonius Purbayan adalah bangunan peninggalan masa kolonial Belanda, dibangun pada tahun 1916, masih berdiri kokoh dan tidak mengalami banyak perubahan pada aspek interior dan arsitekturnya. Bangunan ini menjadi bukti sejarah dari suatu kejadian yang memiliki nilai arsitektural dan interior.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penerapan gaya desain pada interior gereja Santo Antonius Purbayan. Hasil dari analisis data menggambarkan adanya perpaduan berbagai gaya. Gaya desain Klasik Eropa abad pertengahan yang muncul pada elemen interior gereja Santo Antonius Purbayan adalah Early Christian, Romanesque, dan Gotik. Gaya lain yang muncul adalah Renaissance, Barok, Rococo, serta gaya Neoklasik, Dutch Colonial, Art and Craft, Art Nouveau, Art Deco, dan Nieuwe Bouwen. Penerapan gaya yang paling dominan pada elemen interior gereja Santo Antonius Purbayan di Surakarta adalah gaya Art and Craft, Nieuwe Bouwen, dan Early Christian.
Budaya Jawa sebagai budaya setempat juga memberikan sedikit pengaruh yang cukup signifikan terhadap gaya desain pada elemen interior gereja. Perpaduan berbagai gaya desain tersebut tidak lepas dari aspek fungsi dan makna dari sebuah gereja serta telah disesuaikan dengan keadaan dan iklim setempat.