Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelJika dihitung secara keseluruhan, perangkat wartel yang umumnya
berbasiskan PC (Personal Computer) biayanya cukup mahal. Selain itu perangkat
wartel berbasis PC juga kurang fleksibel jika ingin menambah KBU (Kamar
Bicara Umum). Hal ini disebabkan kelemahan sistem komunikasi RS-232 yang
digunakan PC untuk mengontrol KBU yang ada.
Pada sistem ini dipakai sistem mikrokontroler untuk menggantikan PC
sebagai kontroler perangkat warung telekomunikasi. Selain itu juga dirancang
fasilitas download dari PC yang memungkinkan untuk mengganti database kode
zona wilayah yang tersimpan.
Sistem mikrokontroler ini memakai sistem komunikasi RS-485 sebagai
penghubung antar kontroler. Untuk mendeteksi awal pembicaraan telepon,
digunakan ringback detector yang mendeteksi sinyal ringback (nada tunggu).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa satu kontroler hanya membutuhkan
arus sekitar 100 mA. Sedangkan sistem RS-485 yang dipakai mampu menangani
lalu lintas komunikasi dari sistem multicontroler seperti sistem ini. Sistem deteksi
sinyal ringback gagal dalam pengujian tertentu dimana sinyal ringback tidak
pernah muncul dalam suatu pembicaraan telepon.
Pemakaian mikrokontroler dengan sistem komunikasi RS-485 memberi
banyak keunggulan dibanding pemakaian PC seperti lebih ringkas, low power,
dan fleksibel. Sedangkan sistem deteksi sinyal ringback yang kurang handal bisa
diganti dengan sistem lain seperti deteksi sinyal 16 KHz.