Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development Cancel“The Hunger Games” merupakan film fiksi yang berlatar belakang negara
Amerika di masa depan. Pemerintahan Capitol yang berkuasa atas Negara Panem
menyelenggarakan kompetisi tahunan yang dinamakan “The Hunger Games.”
Para peserta baik laki-laki dan perempuan wajib bertarung hingga mati dan satu
orang menjadi pemenangnya. Film ini berbeda dari film Hollywood laris lainnya
karena terdapat pergeseran unsur gender. Dalam hubungannya dengan realita
dunia pekerjaan, penelitian berusaha menjawab kaitan dengan representasi
posfeminisme. Penelitian menggunakan metode semiotika dengan kode-kode
televisi John Fiske.
Melalui subtema yang peneliti pilih yaitu penggambaran perempuan yang
kompetitif, penggambaran perempuan yang agresif dan penggambaran perempuan
yang individualistis, diketahui bahwa menjadi perempuan yang posfeminis, tidak
hanya perempuan berkulit putih saja, namun juga perempuan berkulit hitam, bisa
berdaya menjadi dirinya sendiri dan bersama laki-laki meraih kemenangan.
Kesimpulan akhir, perempuan dalam film ini digambarkan kompetitif, agresif dan
individualistis dengan tetap bebas bergerak di ruang privat dan publik, antara
feminin dan maskulin, menyeimbangkan kekuatan dan kedudukannya dengan
laki-laki tanpa bergantung atau meniadakan laki-laki. Dan memperoleh
kesimpulan, bahwa film dapat menjadi penyampai pesan pada khalayak terkait
posfeminisme.