Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPengeringan kayu di PT Kandangan Kayu Indah yang menggunakan air
panas sebagai media penghantar panas hanya mampu mencapai temperatur 75°C
pada ruangan pengeringan. Kayu lunak dapat dikeringkan lebih cepat dengan
meningkatkan temperatur ruangan lebih tinggi yaitu 120°C. Namun hal tersebut
mampu dicapai bila media penghantar panas yang digunakan adalah oli atau uap.
Kualitas air menurun seiring bertambahnya waktu dan sumber daya manusia
yang mengerti pengolahan air masih sedikit, sehingga biaya pengolahan air boiler
menjadi relatif mahal untuk jangka panjang.
Mengingat kondisi di atas maka dalam tugas akhir ini dilakukan analisa
penggunaan oli pada sistem pengeringan kayu di PT Kandangan Kayu Indah dengan
tujuan temperatur dalam ruang pengeringan kayu mampu mencapai temperatur 120
°C. Oli panas dari thermal oil heater disirkulasikan oleh pompa masuk pipa pemanas
di tiap-tiap ruang. Dalam tiap ruang terdapat terdapat fan yang mengalirkan udara
melalui pipa pemanas sehingga udara menjadi panas. Udara ini diarahkan agar
mengalir di celah-celah tumpukan sehingga kayu menjadi kering.
Dari hasil analisa didapatkan bahwa pipa pemanas dan fan yang ada dalam
tiap ruang pengering tetap dipakai. Media pemanas yang digunakan adalah oli
Therminol 55. Thermal oil heater yang digunakan berkapasitas 2.000.000 Kcal/jam
dan pompa yang digunakan adalah SIHI type 80-250. Daya motor untuk pompa 37
KW,