Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari sistem
perencanaan produksi yang terintegrasi pada Departemen PPIC.
Permasalahan utama yang dihadapi PT FSCM Manufacturing Indonesia
adalah tingginya biaya produksi pada stasiun kerja Heat Treatment dan
lepasnya kontrol Departemen PPIC pada area manufacturing. Tingginya
biaya produksi stasiun kerja Heat Treatment disebabkan oleh adanya
waktu setup (dandori time) pergantian proses jenis komponen pada mesin.
Hal ini dikarenakan adanya beban produksi harian pada stasiun kerja
Heat Treatment yang mengakibatkan pengulangan dandori time tiap
harinya. Lepasnya kontrol Departemen PPIC pada area manufacturing
juga berdampak pada tingginya tingkat komponen WIP yang ada
sehingga menimbulkan biaya penyimpanan komponen WIP.
Improvement yang diberikan adalah dengan menerapkan sistem
perencanaan produksi baru dengan beban produksi 10 hari pada stasiun
kerja Heat Treatment dan memberikan kontrol Departemen PPIC pada
area manufacturing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
perencanaan produksi yang terintegrasi pada Departemen PPIC dapat
menurunkan biaya produksi stasiun kerja Heat Treatment dan
menurunkan tingkat WIP. Penurunan biaya produksi stasiun kerja Heat
Treatment dengan penerapan sistem baru adalah sebesar Rp
236.448.747,00. Penurunan tingkat WIP memberikan potensi
penghematan sebesar Rp 2.984.382,53.