Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPenelitian mengenai optimasi ongkos proses pada mesin bubut sudah banyak
dilakukan dan terus dikembangkan hingga saat ini. Salah satunya adalah
penelitian mengenai ongkos proses roughing. Pada proses roughing jika
digunakan parameter yang berbeda maka ongkos proses untuk satu benda yang
didapat juga akan berbeda. Di PT BEHAESTEX, untuk proses roughing gear AJL
hanya menggunakan pahat HSS dengan parameter depth of cut 1 mm dan feed 0.1
mm/r, sehingga belum diketahui titik optimal atau minimum costnya. Untuk
mengetahui titik minimum costnya, perlu dilakukan penelitian dengan memvariasi
depth of cut dan feed serta variasi pahatnya (High Speed Steel dan Carbide).
Untuk mendapatkan ongkos pemesinan untuk satu benda, metode yang
dipakai adalah dengan mengukur waktu proses pemesinan pada tiap parameter
dengan variasi depth of cut (0.5 mm, 1 mm, 2 mm) dan feed (0.05 mm/r, 0.07
mm/r, 0.1 mm/r) untuk pahat HSS. Begitu juga dengan pahat carbide, depth of cut
yang digunakan adalah 3 mm dan feed 0.05 mm/r, 0.07 mm/r, 0.1 mm/r. Setelah
itu dilakukan pengukuran waktu keausan pahat pada tiap parameter tersebut
dengan Flank Wear (Vb) 0.6 mm untuk pahat HSS dan 0.3 mm untuk pahat
carbide.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan titik optimum atau
minimum cost proses roughing gear AJL terdapat pada depth of cut 2 mm dan
feed 0.01 mm/r untuk pahat HSS. Ongkos yang bisa dihemat pada penggunaan
parameter ini bila dibandingkan dengan aktual proses parameter yang digunakan
perusahaan selama ini sebesar Rp 5,680.14,-/benda. Bila dibandingkan dengan
pahat carbide penghematan terbesar ada pada parameter dengan depth of cut 3
mm dan feed 0.1 mm/r sebesar Rp 6,335.63,-/benda.