Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development Canceldengan semakin kompetitifnya persaingan yang ada. Namun, kualitas juga merupakan
hal yang susah untuk diukur karena tidak adanya tolok ukur yang jelas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas bangunan pusat perbelanjaan
dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian
dilakukan di Surabaya, dengan mengambil studi kasus Plasa Tunjungan dan Plasa
Surabaya. Sebagai responden diambil 3 grup responden yang secara umum mewakili
pihak praktisi, pengembang dan penyewa ruang di pusat perbelanjaan yang diteliti.
Analisa AHP dilakukan dengan menggunakan software Expert Choice versi 9.0.
Derajat nilai yang didapat dari analisa AHP digabungkan dengan skor penilaian
kualitas bangunan Plasa Tunjungan dan Plasa Surabaya digunakan untuk melakukan
penghitungan Building Quality Index (BQI).
Hasil akhir yang didapat dari analisa AHP berupa hirarki prioritas kriteria kualitas,
dengan kriteria Akses dan Sirkulasi sebagai kriteria kualitas yang memiliki
kecenderungan paling mempengaruhi kualitas bangunan pusat perbelanjaan menurut
persepsi kualitas responden. Bobot nilai yang didapat dari perbandingan antara Plasa
Tunjungan dan Plasa Surabaya adalah Plasa Tunjungan sebesar 0,732 dan Plasa
Surabaya 0,268. Dari perhitungan BQI didapatkan indeks kualitas bangunan Plasa
Tunjungan sebesar 66% dan indeks Plasa Surabaya 64%.