Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelDalam penelitian ini dilakukan dua analisa yang berkaitan dengan konsep
Purchasing Power Parity (Paritas Daya Beli). Pertama, analisa currency
misalignment dari empat mata uang Asia yaitu, Rupiah Indonesia, Baht Thailand,
Peso Philippine, dan Yen Jepang terhadap Dolar Amerika. Dimana dalam analisa
ini, akan dilihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai tukar akual
dengan nilai tukar berdasarkan konsep PPP.
Kedua, penelitian ini membandingkan hasil regresi dari dua model analisa
PPP. Model pertama, dengan menggunakan empat variabel independen, yaitu
money supply, GDP, tingkat suku bunga, dan tingkat inflasi, yang diperkirakan
dapat mempengaruhi penetapan nilai tukar akual mata uang. Model kedua, dari
model pertama dilakukan penambahan dua variabel independen, yaitu transaksi
berjalan dan aliran modal. Dari model kedua ini akan dilihat apakah PPP berlaku
pada keempat mata uang tersebut. Hasil dari kedua model tersebut digunakan
untuk melihat apakah dua variabel tambahan tersebut memiliki pengaruh terhadap
nilai tukar.
Berdasarkan hasil analisa currency misalignment, diperoleh bahwa pada
keempat mata uang Asia tersebut, antara nilai tukar aktual dengan nilai tukar PPP
terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga terjadi currency misalignment,
dimana Rupiah Indonesia dan Baht Thailand mengalami undervalued, sedangkan
Peso Philippine dan Yen Jepang mengalami overvalued.
Untuk analisa kedua, diperoleh bahwa variabel transaksi berjalan dan
aliran modal secara umum mempengaruhi nilai tukar aktual. Disamping itu,
diperoleh bahwa konsep PPP ini hanya berlaku pada Baht Thailand, dimana
Thailand menganut sistem freely floating rate.