Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSelama ini pembuatan jalan raya di daerah Kalimantan Selatan masih
sering menggunakan batuan yang berasal dari pulau Sulawesi, padahal kebutuhan
akan agregat untuk jalan raya tetap diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti kemungkinan pengunaan batu-batuan di Kalimantan Selatan untuk
digunakan sebagai agregat didalam pembuatan lapisan permukaan dari perkerasan
jalan raya. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan melakukan penelitian
terhadap penggunakan agregat dengan campuran aspal beton dengan campuran
type I, III, IX, X dan XI berdasarkan persyaratan yang ada dalam
SKBI.2.4.26.1987.
Hasil penelitian terhadap pemeriksaan agregat menunjukan bahwa agregat batu
pecah dapat digunakan sebagai bahan agregat untuk lapisan permukaan, dengan
nilai abrasi 27.53%, dan nilai penyerapan adalah 2.29%. Untuk agregat batuan
sedimen (mudstone) (Wibowo,1999) harus dilakukan pencampuran dengan batu
pecah, dengan perbandingan 50% batu pecah dengan 50% sedimen (mudstone)
sehingga hasil abrasinya sebesar 38.31% memenuhi persyaratan tes abrasi untuk
digunakan sebagai lapisan atas dari perkerasan jalan. Hasil dari mix design
menunjukan dari beberapa campuran Asphalt Concrete (AC) , AC tipe 10
memberikan nilai aspal optimum paling kecil yaitu 5.9 %.