Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelLimbah alam lignoselulosa memiliki potensi menjadi bahan penguat untuk material biokomposit. Telah banyak penelitian yang menggunakan serat alam sebagai biokomposit polimer dengan tujuan peningkatan kekuatan, keringanan serta lebih ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan limbah buah salak dalam bentuk serbuk dengan ukuran < 100 μm salak sebagai filler dan polipropilena sebagai matriks yang digunakan untuk membuat biokomposit dari PP. Dalam penelitian ini digunakan 3 variasi komposisi dan 3 variasi tekanan. Variasi komposisi, berupa tiga rasio serbuk biji salak /PP % berat adalah 20/80, 25/75, dan 30/70 % berat dan diberi variasi tekanan hotpress 0,3 MPa, 0,35 MPa dan 0,4 MPa. Tebal dan gramasi diukur pada semua kondisi sebelum dilakukan pengujian flexural. Hasil pengujian fleksural yang mengacu pada standar ASTM D790-17 menunjukkan bahwa kekuatan fleksural meningkat dengan penambahan kandungan filler demikian pula dengan peningkatan tekanan hotpress. Kekuatan tertinggi adalah 45,46 MPa yang di dapat dari rasio persen berat serbuk biji salak per PP 30/70 dengan tekanan 0,4 MPa dan yang terendah adalah 41,74 MPa yang didapat dari rasio persen berat serbuk biji salak per PP 20/80 dengan diberi tekanan 0,3 MPa.