Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelGeopolimer berbahan dasar fly ash dapat menghasilkan mutu yang bervariasi
berdasarkan dari reaktivitas dan rasio material penyusun yang digunakan. Penentuan rasio fly
ash sebagai bahan dasar yang direaksikan dengan rasio dan jumlah aktivator alkali sebagai
pereaksi menjadi tantangan dalam menghasilkan senyawa geopolimer yang stabil. Penelitian ini
bertujuan untuk memberi wawasan stabilitas campuran pada geopolymer berbasis fly ash
berdasarkan mechanical properties dan mikrostrukturnya. Variasi rasio dan jumlah aktivator
alkali terhadap fly ash pada kondisi ekstrim dapat memberikan gambaran kestabilan hasil reaksi
geopolimer. Indikator mendasar pada karakteristik stabilitas geopolimer adalah kestabilan
secara fisik, perubahan kekuatannya, dan perubahan kandungan senyawa mikrostruktur di
dalamnya.
Evaluasi kestabilan mortar geopolimer ditunjukkan dari perkembangan kuat tekan,
pengamatan visual potensi terjadinya efflorescence saat dilakukan perendaman parsial, dan
adanya perlakuan pemanasan oven 150°C selama 4 jam (HT) yang disertai dengan analisa
mikrostruktur dari senyawa di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak
jumlah aktivator alkali dalam mortar menurunkan stabilitas geopolimer yang dihasilkan terlihat
dari munculnya efflorescence pada permukaan sampel, penurunan kuat tekan, dan sedikitnya
fenomena blooming yang muncul di dalam partikel fly ash. Komposisi aktivator alkali juga
berpengaruh dalam kestabilan campuran geopolimer dimana rasio antar alkali yang tinggi
menyebabkan campuran tidak tercampur dengan rata sehingga menghasilkan kuat tekan yang
tidak optimal. Pemberian perlakuan pemanasan dapat mempercepat reaksi polimerisasi dan
proses blooming dari partikel fly ash sehingga mengurangi kemunculan efflorescence dengan
mempertahankan kestabilan dari hasil reaksi geopolimer.