Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPada skripsi ini akan dibahas mengenai hubungan Odd Pricing terhadap
intends to buy konsumen di Hypermarket Surabaya. Setiap Hypermarket
mempunyai berbagai macam strategi untuk menarik konsumen agar berbelanja di
Hypermarketnya. Salah satu strategi yang digunakan oleh Hypermarket-Hypermarket
tersebut adalah strategi harga Odd Pricing. Pengertian Odd Pricing
adalah metode penetapan harga berbasis psikologis pada kepercayaan batas-batas
harga atau harga tertentu yang lebih menarik bagi para pembeli. Metode ini
melibatkan pengaturan harga dalam bilangan gasal (sedikit di bawah bilangan
genap) seperti $ 49.95 sebagai ganti $ 50.00, sehingga sering disebut dengan
harga ganjil.
Odd Pricing dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu
produk. Setiap manusia (konsumen) memiliki dua sifat mendasar yaitu kognitif
dan afektif. Kognitif bisa disebut dengan motif rasional, sedangkan afektif disebut
dengan motif emosional. Hubungan Odd Pricing terhadap konsumen yang motif
rasionalnya tinggi berbeda dengan konsumen yang motif emosionalnya tinggi.
Dari penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kognitif dan
afektf terhadap minat pembelian didapat bahwa nilai kognitif memiliki nilai
80.88% jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan afektif sebesar 22.06%.