Cinta itu membingungkan.
Aku tidak pernah mengira akan jatuh cinta kepada sosok dingin seperti kamu. Namun, semakin aku menyangkal, rasa itu malah semakin kuat. Dengan sikap manismu yang angin-anginan, kamu mengombang-ambing perasaanku seperti ombak. Sementara, dia hadir di antara aku dan tembok tinggimu.
Akal sehatku tahu harus melangkah ke mana. Lalu, apa yang mesti kulakukan bila hati malah menunjuk arah sebaliknya?