Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSalah satu kunci mengembangkan film agar sukses di pasaran adalah
melalui genre. Genre merupakan bagian dari budaya populer, sebab genre menjadi
alat pemasaran dan alat untuk memperoleh keuntungan. Hollywood sebagai pusat
produksi film mengutamakan konsep genre. Di production house, bahkan sebelum
sutradara dipilih, aktor atau aktris belum ditentukan; film direncanakan dan dibuat
berdasarkan konstruksi genre. Genre adalah jenis atau klasifikasi dari sekelompok
film yang memiliki kemiripan karakter atau pola. Di antara seluruh genre, genre
gangster adalah genre yang paling sukses dan sangat diperhitungkan
keberadaannya. Film gangster berjaya pada tahun 1930-an, tetapi film gangster
yang paling dikenang sepanjang masa adalah trilogi The Godfather. Film
American Gangster memiliki konvensi-konvensi genre yang mirip dengan
konvensi genre gangster. Keunikan dari film ini adalah penggunaan aktor berkulit
hitam sebagai tokoh gangster. Sehingga, peneliti melihat bagaimanakah
konstruksi genre dalam film American Gangster berdasarkan konvensi-konvensi
genre yang terkandung di dalamnya. Konstruksi genre dapat dilihat dengan
melakukan metode Studi Genre. Studi Genre mencari tahu apakah sebuah teks
berkompromi dengan konvensi genrenya atau apakah ada genre baru yang
dikembangkan di dalamnya. Menurut Jane Stokes, sebuah genre dapat
dikategorisasikan melalui: setting, lokasi, ikonografi, peristiwa-peristiwa naratif,
karakter, dan struktur plot. Karakter genre yang dinamis terdapat dalam film ini.
Kedinamisan genre ditunjukkan melalui percampuran genre-genre lain dalam film
ini. Penelitian ini menemukan bahwa genre utama dalam film American Gangster
adalah genre gangster dengan percampuran genre blaxploitation, drama, biografi,
epik, film noir, dan detektif.