Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPT "X" adalah perusahaan perdagangan yang melakukan kegiatan
perdagangan lokal dan ekspor. Sebagai pengusaha kena pajak, perusahaan
mempunyai kewajiban perpajakan yang berhubungan dengan pajak pertambahan
nilai (PPN), yaitu pajak yang berupa pajak pemasukan atas transaksi barang
dagang yang dilakukan oleh PT "X". PT 'X" telah melaksanakan kewajibannya
sebagai wajib pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan melaporkan
transaksi tersebut sebagai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pemasukan ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP), dengan harapan PT Mawar sebagai penjual juga
melakukan pelaporan transaksi dan pembayaran PPN pengeluaran atas penjualan
yang dilakukannya. Dengan adanya kesalahan pada PT Mawar yang tidak
melaporkan penjualannya ke PT "X", maka atas pajak masukan PT "X" dilakukan
koreksi oleh fiskus. Dari koreksi tersebut menimbulkan faktur pajak bermasalah.
Akibatnya adalah faktur pajak masukan yang dimasukkan oleh PT "X" dikoreksi
oleh fiskus dan dikenakan sanksi yang memberatkan PT "X" sehingga kasus ini
berkembang hingga ke pengadilan pajak karena adanya keberatan dari PT "X".
Jenis penelitian yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu berupa
dokumen, angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan serta data kualitatif
yaitu data-data berupa catatan perusahaan seperti gambaran umum perusahaan dan
gambaran umum kasus. Sumber data diambil dari sumber eksternal yaitu melalui
wawancara langsung dengan konsultan pajak PT "X" sebagai pihak ketiga yang
berkaitan pada kasus tersebut.
Dari kasus tersebut ditemukan kesalahan awal ada pada pelaporan pajak
oleh PT "X" yang tidak pada tempatnya, dan kesalahan oleh fiskus yang tidak
memberikan teguran awal sebelum menerbitkan SKPKB. Sehingga hasil sidang
pengadilan pajak adalah dengan memenangkan PT "X", dan mengeluarkan
perintah koreksi atas kesalahan pelaporan yang ada.