Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelDewasa ini terdapat pemisahan di antara proses desain dan konstruksi. Hal
ini membawa beberapa kerugian pada proses-proses konstruksi. Pada awalnya,
proses membangun dan mendesain merupakan satu kesatuan dalam satu master
organisasi. Organisasi ini bertanggung-jawab penuh terhadap semua aktifitas
proyek yang diperlukan, yaitu proses perencanaan, desain, dan pembangunan.
Seiring dengan kemajuan jaman, mulai dikenal sistem manufaktur, dimana dapat
dihasilkan produk dalam jumlah besar dan menuju pada spesialisasi, tidak
terkecuali industri konstruksi. Spesialisasi ini menyebabkan adanya pemisahan
antara aktifitas desain dan aktifitas pembangunan. Pemisahan ini berakibat
kurangnya pengertian diantara keduanya sehingga biaya konstruksi melonjak, dan
yang lebih parah menghasilkan desain yang tidak dapat dibangun. Untuk
menjembatani gap ini diperlukan penerapan constructability.
Constructability adalah penggunaan optimum dari ilmu konstruksi dan
pengalaman dalam perencanaan, desain, persiapan, dan operasi lapangan untuk
mencapai sasaran proyek secara keseluruhan. Constructability diharapkan menjadi
tujuan utama dalam semua proses konstruksi untuk meningkatkan kinerja
konstruksi. Diperlukan pendekatan-pendekatan dalam penerapan constructability,
konsep constructability, model proses constructability yang membantu pemilik
untuk menerapkan constructability dalam proyek-proyek mereka.
Jenis penelitian adalah studi literatur dan penclitian lapangan dengan
menyebarkan kuisioner kepada para perencana dan kontraktor di Surabaya.Teknik
sampling yang digunakan adalah simple random dimpling Penyebaran dan
pengambilan kuisioner dilakukan kepada para perencana dan kontraktor di
Surabaya. Dalam menganalisa data digunakan analisa mean dan analisa
perbandingan sehingga didapatkan hal-hal yang siap dilakukan untuk mendukung
constructability, yaitu peninjauan sumber-sumber daya, peninjauan pengalaman
kerja, keanekaragaman fasilitas, job description dan wewenang, pertemuan
proyek, dan sebagainya.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa para praktisi konstruksi telah
melaksanakan constructability. Hal ini dapat dilihat bahwa secara umum posisi
mean tiap aktivitas berada pada daerah pilihan 1 sampai 3, dan secara total
memiliki nilai mean 2.434 yang berarti pelaksanaan constructability di Surabaya
cukup baik.