Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelMenurut penelitian Kohli dan jaworski (1990 dan 1993) Orientasi pasar
adalah upaya unhik mendorong agar seluruh organisasi atau perusahaan memiliki
kemampuan untuk mengenal pasar yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan
saat ini dan yang akan datang, menyebarkan informasi tentang keterangan pasar
terhadap departemen-departemen di dalam organisasi atau perusahaan dan respon
terhadap keadaan pasar.
Orientasi pasar disini merupakan hasil dari pengembangan konsep pemasaran
yang terdiri dari fokus pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi dan profitabilitas.
Dari ketiga hal diatas fokus pelanggan dan pemasaran yang terkoordinasi
merupakan dua hal yang mendasari orientasi pasar, sedangkan profitabilitas
merupakan konsekuensinya. Fokus pelanggan adalah elemen pusat dari suatu
orientasi pasar yang mana melatarbelakangi perolehan keterangan pasar dan
pemasaran terkoordinasi merupakan tindakan terkoordinasi oleh berbagai
departemen dari suatu organisasi atau perusahaan untuk bersikap responsif
(tanggap) terhadap keterangan pasar. Dengan kata lain orientasi pasar mengacu
pada pengenalan, penyebaran informasi dan responsifitas secara menyeluruh dari
organisasi terhadap keterangan pasar.
Dalam penelitiannya Kohli dan Jaworski (1990 dan 1993) juga menemukan
bahwa ada hubungan antara orientasi pasar dan kinerja bisnis dimana sebuah
organisasi yang berorientasikan pasar yaitu organisasi yang melacak dan
merespon terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga dapat
memuaskan pelanggan dengan lebih baik oleh karenanya berkinerja pada tingkat
yang lebih tinggi.
Dalam sebuah penehtian, Hurley Dan Hunt (1998) mencoba untuk meneliti
hubungan antara inovasi, orientasi pasar dan pembelajaran organisasi. Untuk
mendukung hasil dari penehtian ini, Hurley dan Hunt mengamati perspektif
literatur yang berhubungan dengan orientasi pasar, orientasi pembelajaran dan
inovasi oleh beberapa periset yang lain. Jaworski dan Kohli (1993, p. 56)
menyatakan bahwa suatu orientasi pasar secara esensial melibatkan melakukan
sesuatu yang baru atau berbeda dalam meresponi kondisi pasar, hal itu dapat
dipandang sebagai suatu bentuk dari perilaku inovatif. Menurut Zaltman, Duncan,
dan Holbek (1973, p. 62) perilaku inovatif terdiri atas dua tahap: (1) tahap inisiasi
(misal: kepedulian dan pengambilan keputusan) dan (2) tahap implementasi
(misal: menjalankan keputusan). Di dalam konteks ini, tahap inisiasi dapat
disamakan dengan kemampuan untuk mengenal pasar, penyebaran informasi, dan
respon dari organisasi, sedangkan tahap implementasi dapat disamakan dengan
respon organisasi yang aktual.
Pembelajaran organisasional adalah pengembangan pengetahuan atau
pandangan baru yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku (Huber
1991). Sedangkan inovasi adalah suatu konsep yang lebih luas yang mencakup
implementasi dari ide-ide, produk-produk, atau proses-proses baru (Thompson
1965). Dengan kata lain, dengan berorientasikan pada pasar menyediakan suatu
sumber ide untuk berubah dan peningkatan; dengan berorientasikan pada
pembelajaran mengindikasikan suatu penghargaan dan hasrat untuk mengasimilasi
ide-ide baru.
Jadi kesimpulannya inovasi (implementasi dari ide-ide, produk-produk, atau
proses-proses baru ) dan pembelajaran organisasi (pengembangan dari
pengetahuan dan pandangan-pandangan baru untuk mempengaruhi perilaku)
merupakan mekanisme primer untuk merespon pada pasar, dimana hal ini
merupakan salah satu dari aktivitas orientasi pasar. Dengan adanya keterkaitan
dari ketiga hal tersebut diatas, kebutuhan dan kejnginan pelanggan dapat terpenuhi
sehingga menimbulkan rasa puas dari pelanggan yang secara otomatis juga akan
menimbulkan suatu respon balik dari pelanggan seperti pembelian ulang atas
produk atau jasa yang ditawarkan dimana hal ini dapat meningkatkan kinerja
bisnis suatu organisasi atau perusahaan. Keterangan diatas menyatakan orientasi
pasar sebagai suatu proses pembelajaran organisasi, perubahan perilaku yang