Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPondasi tiang umumnya digunakan sebagai pondasi dari suatu bangunan
yang didirikan di atas suatu lapisan tanah lunak. Daya dukung dari pondasi tiang ini
terdiri dari end bearing (Qb) yang bekerja pada ujung tiang dan friction bearing (Qs)
yang bekerja sebagai lekatan atau gesekan pada dinding tiang.
Salah satu sistem yang tidak mengganggu lingkungan sekitar dalam
pemasangan pondasi tiang ini adalah sistem hydraulic jacked piles. Kelemahan dari
sistem ini adalah bahwa daya dukung pondasi tiang yang dipasang tergantung dari
besarnya kapasitas dongkrak yang digunakan dan berat counter weight. Selain itu
untuk pemasangan tiang pondasi dengan daya dukung yang tinggi, alat tekan yang
digunakan menjadi terlalu berat sehingga mobilitas alat menjadi sangat terhambat.
Sistem pondasi tiang dengan dongkrak dalam penelitian ini didasarkan atas
pemisahan antara end bearing (Qb) dan friction bearing (Qs). Tujuannya adalah agar
dengan alat dongkrak yang kapasitasnya terbatas dapat dihasilkan suatu pondasi tiang
dengan daya dukung beberapa kali lipat lebih besar dibandingkan dengan gaya tekan
maksimum dongkrak yang digunakan.
Penelitian dilaksanakan dengan model tiang yang menggunakan dua ukuran
pipa, yaitu outer pipe dan inner pipe. Penekanan inner pipe yang ujungnya diberi
sepatu mewakili end bearing, sedang penekanan outer pipe mewakili friction bearing.
Melalui test pembebanan diketahui daya dukung tiang dengan pemisahan Qb-Qs ini
dan hasilnya dibandingkan dengan tiang tanpa pemisahan Qb-Qs. Untuk lebih
memperbesar daya dukung pada ujung tiang ditambahkan juga bulb dan diteliti pula
seberapa besar kontribusinya.
Hasil dari test pembebanan menunjukkan peningkatan daya dukung akibat
pemisahan Qb dan Qs minimal mencapai 175% dibandingkan dengan tiang tanpa
pemisahan. Penambahan bulb pada tiang yang telah dipisahkan dapat meningkatkan
daya dukung hingga mencapai rata-rata 201%.