Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPerkembangan komputer dengan jaringan internetnya yang berkembang
dengan pesat di seluruh dunia juga telah masuk di Indonesia. Abad 21 akan
diwarnai dengan perdagangan global yang semakin kental. Pada masa itu internet
akan merupakan sebuah jalan tol yang tersedia bagi masyarakat sebagai konsumen
maupun travel agent sebagai produsen dalam melakukan kegiatan bisnis jasa
sehari-hari. Internet akan menjadi suatu kunci bagi konsumen maupun travel
agent-travel agent serta sistem pemasaran global itu sendiri, karena dengan adanya
internet akan memberikan suatu kesempatan baru bagi konsumen maupun travel
agent-travel agent untuk melakukan kegiatan bisnis secara online.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin meneliti lebih jauh tentang
pengenalan cybermarketing dan penerapannya dalam travel agent yang ada di
Surabaya. Dalam hal ini, penulis mengambil sejumlah 32 travel agent berbadan
hukum yang ada di Surabaya sebagai responden dari 50 travel agent yang ada di
Surabaya.
Setelah data dikumpulkan dan dianalisa diperoleh hasil bahwa, dari jumlah
responden yang diteliti, sebagian besar dari travel agent belum memikirkan
teknologi tersebut untuk di integrasikan ke dalam sistem pemasaran travel agent
yang ada di Surabaya. Tanggapan yang tidak responsif ini disebabkan teknologi
tersebut belum mampu dijangkau secara keseluruhan oleh travel agent yang ada di
Surabaya dalam hal biaya operasional, biaya pengembangan, biaya pemasangan
(investasi pemasangan teknologi internet dalam perusahaan). Ketidaksiapan ini
yang membuat travel agent di Surabaya tidak mau melangkah lebih jauh untuk
investasi teknologi tersebut untuk menghadapi era globalisasi. Tetapi, ada
sebagian kecil dari responden yang diteliti yang sudah mulai menggunakan
internet sebagai sarana kegiatan pemasaran secara online {cybermarketing). Ini
dapat dilihat dengan adanya beberapa travel agent di Surabaya yang sudah
mempunyai online reservation sheet.
Dari sini penulis mengambil kesimpulan bahwa tidak selamanya kemajuan
teknologi dapat diterima secara positif oleh masyarakat, khususnya para pelaku
bisnis di Indonesia.