Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelAwal kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia dengan tujuan perdagangan
berubah menjadi penjajahan telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan
masyarakat Jawa. Interaksi dan adaptasi yang terjadi antara orang-orang Belanda
dengan masyarakat Jawa memunculkan kebudayaan dan gaya hidup Indis. Salah
satu wujud dari pengaruh kebudayaan Indis adalah bentuk bangunan (arsitektur)
dan interior yang merupakan wujud kebudayaan yang berupa artefak. Bangunan
Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel Semarang adalah bangunan gereja
pertama dan tertua di Jawa Tengah yang mendapatkan pengaruh budaya Indis dan
masih berdiri sampai saat ini. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh budaya
Indis pada desain interior Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel Semarang
dengan tujuan menemukan ciri-ciri dari budaya Indis yang telah menjadi gaya
hidup saat itu dan menemukan pengaruh perwujudan budaya Indis terhadap desain
Interior bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel yang ada di
Semarang dari tahun 1753 sampai saat ini dengan metode penelitian deskriptif
yang bersifat studi kasus. Pokok bahasan pada penelitian difokuskan pada aspek
bentuk dengan lingkup penelitian yakni tipologi bangunan, organisasi ruang,
elemen interior pembentuk ruang, elemen transisi, dan elemen pengisi ruang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interior bangunan Gereja Protestan
Indonesia Barat Imanuel Semarang mendapat pengaruh budaya Indis yang
merupakan perpaduan dan bentuk adaptasi dari gaya Kolonial dengan budaya
serta iklim di Jawa dengan dominan unsur budaya Kolonial sehingga secara visual
bangunan terlihat Kolonial. Gaya Kolonial yang dominan mempengaruhi yaitu
gaya Indische Empire Style yang berkembang pada periode tahun 1850- 1900
yang merupakan wujud dari penyesuaian gaya Kolonial dengan keadaan iklim di
Indonesia.