Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSejauh ini, sudah banyak dilakukan penelitian yang membandingkan
antara analisis statik non-linear pushover dengan analisis dinamik non-linear
riwayat waktu di dalam meramalkan perilaku seismik suatu bangunan, baik secara
dua dimensi maupun tiga dimensi, dengan beban gempa satu arah maupun dua
arah, dan dengan berbagai macam bentuk struktur. Kesemuanya memberikan
kesimpulan bahwa analisis pushover masih dapat meramalkan perilaku seismik
suatu bangunan dengan cukup baik. Penelitian ini juga ingin mempelajari tingkat
keakuratan analisis pushover di dalam memprediksi perilaku seismik dari
bangunan yang tidak beraturan, bila dibandingkan dengan analisis riwayat waktu.
Dalam penelitian ini, ada dua model bangunan struktur rangka beton
bertulang yang akan dianalisis, yaitu bangunan tidak beraturan dengan tonjolan
sebesar setengah dari ukuran terbesar inti denah dengan 6 dan 10 tingkat.
Keduanya direncanakan dengan Daktilitas Penuh. Kinerja bangunan terhadap
beban gempa dievaluasi secara tiga dimensi menggunakan analisis statik non-linear
pushover dan analisis dinamik non-linear riwayat waktu.
Untuk analisis dinamik non-linear riwayat waktu digunakan beban
gempa sintetis dua arah yang didapatkan dari modifikasi gempa El Centro 18 Mei
1940 dengan komponen North-South dan East-West yang disesuaikan dengan
respon spektrum gempa rencana berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002, dengan periode ulang 27,
67, 135, 260, 500, dan 1050 tahun. Perbandingan peak ground acceleration
gempa sintetis tetap dipertahankan sesuai gempa El Centro 18 Mei 1940 North-South
: East-West = 1:0,615. Pembebanan gempa sintetis ini dilakukan dalam arah
sudut 0 ?, 45 ?, 90 ?, dan 135 ?, berlawanan arah jarum jam terhadap sumbu global
bangunan. Data output yang dipakai untuk membandingkan kedua analisis di atas
adalah kurva kapasitas, posisi sendi plastis, besar drift maksimum, dan evaluasi
tingkat kinerja struktur.
Hasil penelitian menunjukkan analisis pushover memberikan hasil yang
cukup tepat di dalam memprediksi kinerja seismik bangunan tidak beraturan
dengan tonjolan (re-entrant), tetapi hasilnya kurang aman bila dibandingkan
dengan analisis riwayat waktu.