Online Catalog | library@petra

Sistim staggered walls pada bangunan tingkat tinggi

Sejarah perkembangan bangunan bertingkat tinggi
dan persoalan-persoalan antara lain defleksilateral
yang terjadi akibat beban lateral, akan mempengaruhi stabilitas
konstruksi dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut. Hal ini akan dlbahas secara singkat mengingat semakin ditinggalkannya elemen-elemen pengaku seperti dinding-dlnding yang berat dan semakin langsingnya konstruksi
sehingga bangunaan masa kini cenderung lebih flexibel.
Dengan semakin besarnya pengaruh pembebanan lateral terhadap bangunan bertigkat tinggi, maka banyak sistim
baru telah dikembangkan terutama untuk mengetahui gerakan lateral yang timbul. Salah satu di antaranya adalah konstruksi
Staggered walls yang akan dibahas baik dari beton bertulang maupun baja.
Pembahasan meliputi keuntungan-keuntungan dari segi
perencanaan arsitektural maupun keterbatasan-keterbatasannya, pengaruh beban gravitasi, beban lateral dan gaya-
gaya yang timbul serta kelekukan struktur akibat beban
beban tersebut. Analogi antara konstruksi Staggered walls
dari beton bertulang dengan konstruksi Shear Wall memungkinkan
cara analisa perhitungan defleksi lateral shear -
Wall dapat dipakai untuk konstruksi staggered walls. Di samping itu lobang pada dinding yang sering tak dapat dihindari
dan Interaksi antara dinding dengan balok penghubung
juga akan dibahas secara singkat, Sedangkan analisa defleksi
lateral konstruksi Staggered walls dari baja akan memakai cara konvensionil dengan menganggap staggered
sebagai Cantilevered Trusa.
Akhirnya dianalisa bangunan 10 tingkat, bentang
14 m, panjang 48 m dengan sistim staggered Walls dari beton
bertulang dan baja, sistim Open Rigid Frame dari beton dan baja, sistim Bracer Frame dari baja baik dengan perencanaan secara elastis maupun plastis. Besarnya volume
beton bertulang atau berat baja dan defleksi lateral
maximum yang didapat dari sistim Staggered Walls kemudian
dibandingkan dengan sistim-sistim Open Rigid Frame dan -
Braced Frame