Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelDengan semakin berkembangnya pemakaian gelagar kotak
yang disebabkan karena dindingnya yang tipis dan
penampangnya yang cukup ramping dibandingkan bentangnya
serta kekakuannya terhadap torsi yang cukup besar, maka
para ilmuwan berusaha menganalisa gelagar kotak sehingga
timbulah beberapa macam cara, mulai dari cara perhitungan
sederhana yang tidak membutuhkan komputer sampai dengan
cara perhitungan analitis yang hampir tidak mungkin
dikerjakan tanpa bantuan komputer.
Dari beberapa macam cara yang ada dapat digolongkan
menjadi dua yaitu yang pertama adalah cara-cara pendekatan
yang dipakai pada perencanaan awal seperti yang
dikemukakan oleh Ishac & Graves Smith, Shushkewich dan
cara analogi Beam on Elstic Foundation (BEF), sedang yang
kedua adalah cara Finite Element, finite strip dan cara
lainnya yang dipakai sebagai penyelesaian akhir
perhitungan struktur gelagar kotak,
Dalam skripsi ini dianalisa cara pendekatan yang
paling sesuai sebagai perencanaan awal untuk suatu macam
pembebanan tertentu pada gelagar kotak satu sel dengan
perletakan sederhana. Untuk mengetahui ketepatan cara
pendekatan tersebut, maka hasil perhitungannya
dibandingkan terhadap cara-cara yang dipakai sebagai
penyelesaian akhir. Dari hasil perbandingan yang telah
dilakukan, ternyata hasil perhitungan tegangan lentur
arah memanjang dengan cara pendekatan sebagai perencanaan
awal berbeda + 10 % dengan perhitungan perencanaan akhir.
Dalam skripsi ini momen dan tegangan dalam arah
melintangnya dianalisa dengan cara analogi momen dari
Ishac & Graves Smith dan analogi BEF. Tegangan arah
memanjangnya selain diakibatkan oleh lentur yang dapat
dianalisa dengan teori balok biasa juga dipengaruhi oleh
warping. Dari bermacam-macam cara pendekatan yang ada
tidak semua dapat menunjukkan besarnya warping yang
terjadi, oleh sebab itu dalam tugas akhir yang dibuat oleh
Indra dan Nuroho dianalisa besarnya tegangan warping
tersebut terhadap tegangan lentur memanjangnya . Dari
hasil analisa didapatkan nilai pendekatan akibat warping
berkisar antara 29-35 % dari tegangan lentur memanjangnya.
Hasil analisa yang telah dilakukan oleh Indra dan Nuroho
tadi ternyata sesuai dengan penulisan dari Waldron (10),
dengan demikian perhitungan perencanaan awalnya menjadi
lebih sederhana.