Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelKamar obat merupakan sarana penunjang penyediaan obat bagi pasien
rawat jalan yang berobat di poli-poli Rumah Sakit Adi Husada. Banyaknya
pasien dari ± 16 poli yang datang membeli obat dalam interval waktu yang
bersamaan yakni pada jam 08.000-12.00 yang merupakan jam sibuk bagi kamar
obat untuk melayani pembeli. Hal ini mengakibatkan antrian pasien untuk
dilayani. Melihat antrian yang panjang mengakibatkan kamar obat kehilangan
pembeli yang enggan menunggu pelayanan terlalu lama. Secara tidak langsung
kamar obat kehilangan sumber pendanaan untuk perkembangan rumah sakit dan
tujuan kamar obat kurang tercapai sebagai jasa pelayanan sosial.
Permasalahan utama dari antrian yang terjadi adalah kurang mampunya
manajemen kamar obat mengantisipasi jumlah pembeli yang datang. Hal ini
disebabkan kurang jelasnya alur pelayanan dan posisi/loket pelayanan yang
kurang ditata secara maksimal, mengakibatkan pembeli bergerombol pada satu
lokasi. (Misalnya loket untuk memasukkan resep dan pendataan pembeli pada 1
loket yang sama).
Di samping itu, pelaksanaan kerja bagi tiap operator tidak sesuai dengan
bagian yang seharusnya, sehingga pada saat tertentu ada bagian kerja yang vacum
tidak ada operatornya. Hal ini disebabkan tidak ada job description yang jelas
sehingga memungkinkan operator melepaskan tanggung-jawabnya.
Ketidakjelasan kerja ini memperlemah etos kerja dari operator yang dapat
meninggalkan tempat kerja sewaktu-waktu. Hal ini memperpanjang waktu proses
pelayanan obat karena waktu delay lebih besar dari waktu proses itu sendiri.
Dengan menentukan jumlah operator pada tiap bagian kerja yang bekerja
secara konsisten dapat menurunkan waktu proses hingga 60.49%. Untuk
memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada pembeli, diperlukan
perancangan sistem kerja yang efektif berupa manajemen yang rapi, yakni
dengan adanya kejelasan deskripsi tugas. Di samping itu perancangan sarana dan
pelaksanaan pelayanan akan mendukung kelancaran pelaksanaan sistem keija
yang ada.