Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPecel Yu Yem rame luar biasa. Sayurnya yang lengkap, bumbunya yang sedap, dan
rempeyeknya yang renyah mampu mengundang orang untuk datang dan datang lagi.
Satu, dua, tiga. wah masih antrean ke empat. Tiba-tiba ada wanita paro baya turun dari sedan merah, Yu Yem pecel lima bungkus, cepetan ya Yu, mau langsung berangkat ke Malang, Saya melirlk wanita itu, berlipstik merah muda, memakai rouge pipi cokelat
muda, rambutnya bercat merah marun. Dia memakai sepatu berhak tinggi sewarna dengan lipstik ditambah tas bermerek juga merah. Pasti bukan wanita biasa. Pasti wanita kaya dan terpelajar pula. Yu Yem tanpa sungkan dengan pengantre lain segera
melayani wanita tadi. Saya kembali melirik wanita tadi, heran juga tidak ada satu pun yang protes? Senin pagi selalu sibuk. Bemo W jurusan Sidoarjo-Surabaya menjadi primadona. Saya antre di antara banyak orang. Bemo kuning cerah itu berhenti.
Entah dari mana datangnya, seorang anak berseragam menyerandol masuk.
Untung hari itu saya sedang sabar. Sepanjang perjalanan saya merenung, mungkin
banyaknya korupsi di sini salah satunya juga karena masih belum ada budaya antre. Lebih baik bayar sana bayar sini, sogok sana sogok sini yang penting dapat Iebih cepat, lebih banyak, lebih dulu. Ah bangsaku kapan ya menjadi lebih baik lagi.