Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPerubahan sistem perekonomian global khususnya di Asia Tenggara
tentang perdagangan bebas (AFTA) yang memperbolehkan masuknya perusahaan
asing di Indonesia akan menambah pesaingan yang sudah ada. Oleh karena itu
tiap-tiap perusahaan konstruksi di Indonesia khususnya Surabaya harus lebih
meningkatkan kualitas untuk mempertahankan keberadaannya, antara lain dengan
meningkatkan mutu dan mempercepat waktu penyelesaian proyek. Agar usaha
tersebut dapat tercapai maka tiap perusahaan konstruksi perlu mengetahui, salah
satunya gaya kepemimpinan dari menejer proyek mereka, sebab gaya
kepemimpinan bisa menjadi motivator bawahan untuk dapat bekerja lebih baik
dan dapat menimbulkan kegairahan kerja.
Penelitian ini membahas tentang gaya kepemimpinan menejer proyek
konstruksi di Surabaya. Gaya kepemimpinan yang didapatkan dari penelitian ini
adalah gaya kepemimpinan yang diinginkan oleh menejer proyek itu sendiri (gaya
kepemimpinan dasar) berdasarkan rata-rata dari nilai rekan sekerja yang kurang
disukai (LPC) oleh Fiedler dan gaya kepemimpinan yang dipakai oleh menejer
proyek menurut teori Hersey-Blanchard. Didapatkan bahwa gaya kepemimpinan
yang diinginkan oleh menejer proyek konstruksi di Surabaya bila dilihat dari nilai
rata-rata adalah berorientasi pada tugas (task oriented) namun bila dilihat dari
distribusi frekuensinya yakni berada pada tingkah laku yang berorientasi pada
tugas dan hubungan (task and relationship oriented), maka gaya kepemimpinan
yang diinginkan oleh menejer proyek konstruksi di Surabaya tidak dapat
dikategorikan dalam 1 (satu) macam gaya. Sedangkan gaya kepemimpinan yang
dipakai adalah menjajakan (selling).