Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPerencanaan produksi merupakan kegiatan yang sangat penting dari
seluruh kegiatan produksi suatu perusahaan. Untuk perusahaan yang
memproduksi banyak item produk, maka perencanaan akan menjadi lebih rumit.
Untuk itu dibuat suatu perencanaan produksi aggregate. Dalam berproduksi
perusahaan memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dimana tujuan-tujuan
tersebut sering tidak sejalan antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu perlu
dibuat suatu perencanaan produksi yang dapat mengakomodasikan tujuan-tujuan
tersebut dengan baik.
Model goal programming dapat digunakan untuk membuat rencana
produksi aggregate yang mengakomodasi lebih dari satu tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan. Peramalan permintaan produk merupakan input untuk
perencanaan produksi aggregate. Dari perencanaan aggregate kemudian
dilanjutkan ke rencana bahan baku. Rencana bahan baku dibuat dalam bentuk
ukuran lot pembelian yang ekonomis.
Penerapan model goal programming di PT Alas Petala Makmur dengan
tujuan memeksimumkan profit, meminimumkan jumlah produk subkontrak,
meminimumkan biaya overtime tenaga kerja dan meminimumkan jumlah
inventory. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa model goal programming
dapat mengakomodasi tiga tujuan yang ingin dicapai perusahaan sedangkan tujuan
untuk meminimumkan jumlah inventory produk jadi tidak terpenuhi.
Perbandingan antara rencana dan realisasi menunjukan bahwa rencana produksi
aggregate dengan model goal programming dapat mengurangi biaya overtime
tenaga kerja sebesar 45% dari biaya yang digunakan realisasi. Untuk perencanaan
bahan baku dilakukan berdasarkan metode wagner whitin (WW)
.