Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPenelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai keputusan
terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang suplier yang memproduksi kaos dan polo
dengan peritelnya dalam memilih antara kontrak buyback dan revenue-sharing.
Suplier memasok pakaian kepada peritel secara make to order. Kedua belah pihak
diasumsikan mengetahui harga jual masing-masing pihak, dan setelah 4 bulan,
peritel ingin segera menjual seluruh barangnya yang belum terjual. Hal ini
dilakukan agar peritel dapat lebih dinamis dalam mengikuti tren pakaian yang
sedang terjadi di masyarakat. Tujuan penelitian adalah mencari keputusan terbaik
antara penerapan kontrak buyback dan kontrak revenue-sharing yang akan
diterapkan. Keputusan yang diambil akan berhubungan juga dengan penentuan
harga pembelian kembali oleh suplier atau fraksi pendapatan yang dibagi peritel
kepada suplier. Pemilihan ini menggunakan teori yang dikembangkan oleh Zhang
dalam mengambil keputusan antara pemilihan penerapan kontrak buyback dan
revenue-sharing. Pemilihan antara kedua kontrak tersebut dilakukan dengan
membandingkan nilai cycle service level dari sebuah produk yang akan dibuat
kontraknya dengan nilai critical ratio threshold dari pihak suplier. Suplier akan
cenderung memilih kontrak buyback ketika cycle service level lebih kecil daripada
critical ratio threshold, dan akan cenderung memilih kontrak revenue-sharing
dalam kondisi yang sebaliknya. Hasil simulasi penerapan kontrak buyback
menunjukkan bahwa suplier dan peritel dapat meningkatkan ekspektasi
keuntungannya hingga 7,24% dan 8,13%. Hasil simulasi penerapan kontrak
revenue-sharing menunjukkan bahwa suplier dan peritel dapat meningkatkan
ekspektasi keuntungannya masing-masing hingga 8,22% dan 4,08%.