Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelKeberadaan sampah plastik di dunia saat ini sudah dalam tahap
mengancam dan merusak lingkungan, tidak terkecuali Indonesia. Pertumbuhan
jumlah sampah plastik sangat cepat, sedangkan sistem pemilahan dan pengolahan
sampah plastik di Indonesia sendiri masih belum efektif. Alternatif pemanfaatan
sampah plastik untuk industri kreatif, khususnya di sektor interior, juga masih
sangat rendah. Sebagai desainer interior, permasalahan ini merupakan celah untuk
menciptakan inovasi dalam dunia interior, dengan menggunakan variasi dari
material plastik pada produk interior.
Perancangan ini dilaksanakan dengan metode design thinking yang
dicetuskan oleh D.School, yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu discovery,
interpretation, ideation, experimentation, dan evolution. Produk akhir perancangan
ini yaitu coffee table, stool, kursi, lampu meja, dan wall-art sebagai perkenalan awal
untuk mengedukasi masyarakat bahwa produk dari bahan daur ulang juga bisa
menjadi berbagai macam produk interior.
Ada tiga seri furnitur yang dihasilkan pada perancangan ini, dan ketiganya
menggunakan plastik dengan karakter yang berbeda-beda yaitu plastik komposit
dengan serbuk kayu, plastik opaque dikombinasi dengan plastik transparan, dan
plastik full opaque. Plastik-plastik ini menjadi variasi pada produk-produk interior
yang menggunakan material utama kayu dan besi. Dengan warna-warna yang
kontras dan teknik yang beragam, plastik bisa menjadi focal-point pada produk,
sehingga karakter plastik bisa tampak optimal diaplikasikan.