Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelMelihat persaingan bisnis makanan yang semakin marak dewasa ini dengan
munculnya banyak restoran makanan asing, maka pelaku bisnis makanan khas atau tradisional harus dapat mempertahankan eksistensi produknya, antara lain dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Hal ini dilakukan juga oleh Restoran Kayu Enam di Surabaya yang menyajikan makanan khas NTB (Lombok), dalam hal ini restoran menetapkan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Saluran Distribusi), dan Promotion (Promosi). Dalam penulisan skripsi ini penulis menganalisis strategi pemasaran Restoran Kayu Enam dalam mencapai target penjualan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, yang digunakan untuk menentukan kekuatan perusahaan dibanding dengan persaingan dan untuk mengidentifikasi bidang-bidang dimana perusahaan mungkin akan mengalami ancaman, demikian juga dimana perusahaan mempunyai keunggulan nyata.
Akan tetapi di dalam penulisan skripsi ini penulis hanya akan menganalisis
kekuatan dan kelemahan dari Restoran Kayu Enam, yang bertujuan untuk
mendapatkan tolok ukur yang sama dengan evaluasi persepsi konsumen tentang kekuatan dan kelemahan strategi pemasaran yang dimiliki oleh Restoran Kayu Enam, dan bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh strategi pemasaran terhadap pendapatan Restoran Kayu Enam. Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa ternyata target pendapatan yang ditetapkan oleh restoran tidak menjadi penyebab utama tidak tercapainya target penjualan. Hal ini dikuatkan dengan kenyataan bahwa setelah dilakukan penghitungan dengan analisis trend linear, bahwa target pendapatan yang seharusnya ditetapkan oleh perusahaan tidak terlalu jauh beda dengan target yang selama ini telah ditetapkan oleh restoran, akan tetapi tidak tercapainya target penjualan restoran lebih dikarenakan strategi pemasaran yang dilakukan Restoran Kayu Enam belum tepat, khususnya strategi promosi, dimana selama ini Restoran Kayu Enam masih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut (Words ofMouth),
dan masih terbatasnya media promosi yang digunakan oleh restoran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Restoran Kayu Enam harus mengubah strategi promosi yang mereka lakukan untuk dapat mencapai target penjualan.