Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelAdanya isu penipisan lapisan ozon, global warming dan perubahan iklim di bumi menjadi bagian dari pembatasan pemakaian R-12. Sebagai gantinya dilakukan penggantian refrigerant berbahan hidrokarbon MC-12 sebagai refrigerant. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa dari kedua jenis refrigerant tersebut yang meliputi : COP (coefficeint of performance), laju pendinginan, dan konsumsi arus listrik yang diperlukan kompresor. Dalam tugas akhir ini dilakukan pengujian pada mesin pendingin Laboratorium Fluida dan Thermal di Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra. Pengujian yang dilakukan meliputi temperatur dan tekanan masukan-keluaran evaporator, masukan-keluaran kompresor, masukan-keluaran kondensor serta arus yang diperoleh kompresor. Dari hasil data penelitian didapatkan laju pendinginan ruang kabinet dengan R-12 lebih cepat yaitu sebesar 1.71 oC/menit dibandingkan dengan MC-12 yaitu sebesar 0.77 oC/menit. COP (coefficient of performance) tidak dapat dihitung karena adanya permasalahan pada mesin pendingin, yaitu refrigerant masukan evaporator berada pada fase superheat, sementara sightglass yang terletak sebelum evaporator memperlihatkan adanya liquid. Arus listrik masukan kompresor yang dibutuhkan oleh pipa kapiler pendek sebesar 1.2 A untuk R-12 dan 1.1 A untuk MC-12.